MAKALAH
TENTANG
TEKNIK-TEKNIK ASESMEN
DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Marlina,
S.Pd., M.Si
Arisul
Mahdi, S.Pd, M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
AINUL
MARDIYAH 17003047
MASTAYANI
TUMANGGER
17003014
REZA
SILVI CHANIA 1
17003147
RIZKI HIDAYATULLAH 17003070
PENDIDIKAN LUAR
BIASA
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2017
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Shalawat beriring salam tak lupa juga kita berikan kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kebodohan
menuju zaman yang berilmu seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Dalam
makalah ini berisi tentang teknik-teknik asesmen, instrumentasi asesmen, etika,
dan pelaksanaan asesmen. Tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih
sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang telah ikut
membantu menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang penulis harapkan dapat tercapai. Aminnn.
Padang, Oktober 2017
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR
ISI...............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................... 2
C. Tujuan
Masalah............................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknik-Teknik Asesmen................................ 3
B. Instrumentasi
Asesmen ABK.......................................... 8
C. Etika
Dan Pelaksanaan Asesmen..................................... 10
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................15
B.
Saran................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................
16
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen
merupakan suatu aktifitas yang sistematik dan berkelanjutan. Artinya asesmen
perlu dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik, agar hasil yang dicapai
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam asesmen terdapat teknik-teknik asesmen,
instrumentasi asesmen ABK, etika, dan pelaksanaan asesmen.Dimana didalamnya
terdapat pengetian tentang teknik-teknik asesmen dan kegunaannya.
Tahapan
asesmen dilakukan terlebih dahulu dengan merumuskan tujuannya dengan
memperhatikan tahapan ruang lingkup materinya. Setelah tujuan ditentukan
langkah selanjutnya adalah merumuskan prosedurnya yang dapat dilakukan melalui
asesmen formal maupun informal untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Dari
informasi yang telah diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
menentukan tujuan pembelajaran dan strateginya dalam pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan maka sebagai
tindak selanjutnya adalah implementasi kegiatan pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus.
1
2
B. Rumusan Masalah
1.
Apa saja teknik-teknik asesmen
tersebut ?
2.
apa saja instrumentasi asesmen ABK
?
3.
apa saja etika dan pelaksanaan
asesmen ?
C. Tujuan Masalah
1.
untuk mengetahui teknik-teknik
asesmen
2.
untuk mengetahui instrumentasi
sesmen ABK
3.
untuk mengetahui etika dan
pelaksanaan asemen
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
DAN KEGUNAAN TEKNIK-TEKNIK ASESMEN
Asesmen merupakan proses mengumpulkan,
menganalisis, dan meng-interpretasikan data atau info rmasi tentang peserta
didik dan lingkungannya. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
tentang berbagai kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan dasar untuk
memahami individu dan untuk pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhannya. Berikut beberapa teknik-tenik
asesmen :
1.Analisis
Tugas
Menurut
Marlina (2015:63) analisi tugas adalah prorses menjabarkan tugas belajar
kedalam beberapa komponen (unit yang terajarkan) untuk mecapai tujuan
pembelajaran. Dalam kontek asesmen, analisis tugas merupakan teknik yang
digunakan untuk mengeasesmen dan merencanakan pembelajaran. Menurut Gressham
(1989) mendefinisikan analisis tugas sebagai proses memisahkan, mengurutukan,
dan menggambarkan semua komponen tugas dalam bentuk unit yang terinci.
Dari
pengertian diatas dapat dimaknai bahwa analisis tugas adalah proses pencarian
jalan keluar terhadap sebuah pekerjaan.
Analisis
tugas digunakan untuk memecah tugas-tugas menjadi bagian-bagian yang bisa
diajarkan dalam unit-unit tugas.
3
4
2.Checklist
Menurut
Marlina (2015:64) ceklist yaitu sutau daftar yang berisi nama-nama subyek dan
faktor-faktor yang hendak diselidiki. Alat ini lebih memungkinkan asesor
memperoleh data yang lebih meyakinkan dibandingkan yang lain. Sebab
fakto-faktor yang akan diteliti sudah dicatat dalam daftar isian, asesor
tinggal memberikan tanda (cek) pada blanko itu untuk tiap subyek yang
diobservasi.
Dari
pengertian diatas dapat dimaknai bahwa ceklis adalah teknik asesmen yang menyusun
sejumlah pernyataan yang kemudian dicocokkan dengan kondidi seorang anak
kemudian yang cocok di ceklis berdasarkan dua pilihan.
Ceklis
merupakan salah satu teknik asemen yang mengases perilaku yang tidak teramati.
Ceklis mengungkapkan informasi terhadap sejumlah gambaran perilaku anak yang
disusun dalam bentuk sejumlah
pernyataan, dan anak mencocokkan penyataan tersebut dengan kondisi dirinya.
Isi
ceklist bervariasi, misalnya tentang guru, orang tua anak, dan guru terdahulu.
Aspek yang diungkap juga bervariasi, misalnya prestasi akademik, perilaku
dikelas, dan perkembangan anak.
3.Ratting
scale (skala rating)
Marlina
(2015:68) pencacatan dengan rating scale adalah mencatat gejala menurut
tingkat-tingkatnya. Alat ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
keadaan subyek menurut tingkatnya. Umumnya, rating scale terdiri dari suatu
daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat serta bertingkat.
5
Jadi,
hampir sama dengan ceklist tetapi faktor-faktor yang akan diobservasi disusun bertingkat
menurut kebutuhannya.
Dari
pengertian diatas dapat dimaknai bahwa skala rating adalah teknik asesmen yang
mencatat gejala menurut tingkatannya berdasarkan pilihan yang lebih leluasa.
Penggunaan
ratting scale ini juga memiliki kelemahan, yaitu :
1)
Hallo
effects, yaitu kesesatan jika obverver dalam pencatatan
terpikat oleh
kesan-kesan umum yang
baik pada observe (orang yang diamati), sedang ia tidak meneidikan kesan-kesan
umum itu.
2).
Generasity effects, Yaitu kesesatan yang terjadi karna keingin untuk berbuat
baik, ditamba atau dikurangi tidak seperti sebenarnya terjadi
3). Carry over effects, Terjadi jika pencatat
tidak dapat memisahkan satu gejala dari yang lain, dan jika gejala yang satu
kelihatan baik yang lain ikut dicatat baik.
4.Interviu
dan kuesioner
Marlina
(2015:70) kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkain pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diselidiki. Interviu dan kuesioner
sangat membantu dalam memperoleh informasi, opini, dan sikap. Kuesioner umumnya
merupakan intrumen tertulis, sedangkan interviu dilakukan secara lisan
(verbal). Interviu dan kuesioner sering
digunakan untuk memperoleh informasi dari orang tua tentang anak dimasa lalu.
Interviu dan kuesioner juga digunakan untuk memperoleh informasi dari anak
sendiri.
6
Dari
pengertian diatas dapat dimaknai bahwa interviu adalah memperoleh keterangan
bertujuan untuk penelitian. Kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi untuk
mengumpilkan data primer.
Ada
hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner, yaitu :
1.
Persiapan
Sebelum
item disusun, terlebih dahulu harus disusun kerangka materi (blue print) yang
berisi faktor-faktor atau aspek-aspek yang akan diteliti serta jumah
item yang dibutuhkan.
Tujuannya untuk memudahkan peneliti menyusun materi itemnya.
2.
Penyusunan Materi
Item
pertanyaan yang dirumuskan harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Isi Pertanyaan
Biasanya
isi pertanyaan termuat dalam bentuk angket yang sekaligus menjelaskan tentang
maksud, tujuan, cara menjawab, dan contoh.
b.
Perumusan Pertanyaan
Pertanyaan
dalam angket harus dirumuskan dalam kalimat yang sederhana, mudah dipahami,
jelas apa yang di tanyakan, tidak mengandung kta-kata yang merangkap arti,
tidak subyektif, tidak emosional dan sebagainya.
c.
Susunan Pertanyaan
Pertanyaan
disusun sedemikian rupa sehinga merangsan responden untuk menjawab seluruh
angket dengan sejujurnya, bebas dari keterpaksaan, tertekan dan rasa takut.
Pertanyaan arus memuat segala kemungkinan jawaban, disusun
7
sistematis berdasarkan
blue print, setiap menganti cara menjawab disertai dengan petunjuk dan contoh.
d.
Bentuk Pertanyaan
Petugas
asesmen harus memperhatikan apakah ia mau menggunakan bentuk isian, pilihan,
atau campuran. Tujuannya untuk memudahkan responden menjawab agar data yang
terkumpul benar-benar data yang valid dan benar.
8
B.INSTRUMENTASI
ASESMEN ABK
No
|
Teknik-Tenis
Asesmen
|
Instrumen
|
||||||||||||||||||||||
1
|
Analisi tugas
|
Ceklis dan skala ratting
Contoh : menyikat gigi
Langkah 1 : siapkan sikat gigi dan pasta
gigi secukupnya
Lankah 2 : mulailah menyikat gigi
bagian depan dengan cara naik turun secara perlahan
Langkah 3 : lanjutkan menyikat gigi
geraham dengan menggunakan ujung sikap gigi
Langkah 4 : gosok gigi bagian dalam
dengan meneggakkan sikat gigi
Langkah 5 : kumur dengan air hingga
besih
|
||||||||||||||||||||||
2
|
Checklist
|
Checklist
Contoh : kesulitan belajar berhitung
dalam penjumlahan
Nama siswa :
Kelas :
Petugas yang mengisi :
Tanggal :
|
||||||||||||||||||||||
3
|
Interviu Dan Kuesioner
|
Pedoman wawacara
Contoh :
Diajukan beberaa pertanyaan kepada
anak, antara lain :
1.
Dibidang studi apakah kamu memperoleh nilai
terbaik disekolah ?
2.
Dibidang studi apakah kamu memiliki kelemahan ?
3.
Jika jadwa sekolah diubah, apa yang akan kamu
lakukan ?
Siapakah guru
yang paling banyak membantu mu ?
|
9
No
|
Teknik-Teknik Asesmen
|
Instrumen
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4
|
Skala rating
|
Skala rating dan ceklis
Contoh : Anak Hiperaktif
Nama siswa :
Kelas :
Petugas yang mengisi :
Tanggal :
|
10
C. ETIKA
DAN PELAKSANAAN ASESMEN
1.Etika Asesmen
a)
Seorang asesor harus memegang teguh
kehormatan dan martabat profesi
b)
Membangun
reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing
c)
Memiliki
tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan sebagai asesor
kompetensi
d)
Bertindak
bijak, jujur dan menghindari conflict of interest dalam melaksanakan tugasnya
e)
Mengutamakan
keselamatan, keamanan dan kesehatan dalam melaksankan tugas profes
f)
Asesor tidak
diperbolehkan melakukan tugas asesmen terhadap peserta uji yang juga
menjadi siswanya sendiri
g)
Asesor
harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil
penilaian proses uji kompetensi , kecuali kepada pihak yang
berwenang.
h)
Asesor
tidak diperkenankan mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari
kegiatan asesmen.
11
i)
Asesor
tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian hadiah dalam bentuk apapun
yang patut diduga ada kaitannya dengan/mempengaruhi hasil asesmen.
12
2.Pelaksanaan Asesmen
Asesmen merupakan suatau aktifitas
yang sistematik dan berkelanjutan. Artinya, asesmen perlu dilakukan sesuai dengan
prosedur yang baik, agar hal yang dicapai sesuai dengan tujuan yang diharakan.
Adanya beberapa faktor yang terkait dengan pelaksanaan asesmen juga harus
dipertimbangkan secara seksama. Berikut adalah langkah umum secara skematik
13
Secara
lebih spesifik ahli mercer & mercer (1989:38) menjelaskan ada beberapa
langkah dalam melakukan asesmen anak berkebutuhan khusus disekolah, yaitu :
1.
Menentukan cakupan dan tahapan
keterampilan yang akan diajarkan.
Agar pelaksanaan asesmen dapat dilakukan
secara efektif, maka sebaiknya guru
terlebih dahulu memahami tahapan kompetensi pembelajaran siswa dalam bidang
pembelajaran tertentu. Ini penting dilakukan untuk mengetahui dengan jelas
keterampilan apa yang telah dikuasai siswa. Secara teknik guru dapat
melakukannya melalui analisis tugas dalam kegiatan pembelajaran disekolah.
2.
Menetapkan perilaku yang akan diasesmen.
Asesmen perilaku diawali dari tahapan
yang paling umum menuju tahapan yang khusus. Perilaku umum menunjuk pada
rentang kompetensi siswa dalam penguasaan materi kurikulum, misalnya pada mata
pelajaran bahasa mencakup kompetensi dasar untuk semua aspek bahasa. Sedangkan
yang khusus mungkin hanya pada aspek membaca saja.
3.
Memilih aktifitas evaluasi
Guru
harus mempertimbangkan aktifitas yang akan dilakukan itu untuk evaluasi dalam
rentang kompetensi umum atau kompetensi khusus. Evaluasi kompetensi umum
lazimnya dilakukan secara periodik
14
(semester),
sedangkan untuk kompetensi khusus sebaiknya dilakukan secara
formatif dan berkesinambungan.
4.
Pengorganisasian alat evaluasi
Hal ini dilakukan berkenaan dengan
evaluasi pendahuluan, yang mencakup ; identifikasi masala, pencatatan bentuk-bentuk
kesalahan yang terjadi dan evaluasi keterampilan tertentu. Setelah evaluasi
awal dilakukan selanjutnya ditentukan tujuan dan strategi pembelajaran, serta
implementasi dan pemantauan kemajuan belajar siswa.
5.
Pencatatan kinerja siswa
Ada dua hal mengenai kinerja siswa yang
harus dicatat guru, yaitu kinerja siswa pada pelaksanaan tugas sehari-hari dan
penguasaan keterampilan secara keseluruhan, yang umumnya dicatat pada laporan
kemajuan belajar siswa.
6.
Penentuan tujuan pembelajaran khusus
untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Disini guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran
khusus bagi anak dalam jangka pendek secara spesifik, misalnya dalam aspek
mebaca atau mengeja dalam pelajaran bahasa tetapi harus berkontribusi dalam
tujuan jangka panjang.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat mengetahui
beberapa teknik-teknik asesmen dan instrumennya seperti, analisis tugas
instrumennya ceklis dan skala ratting,
checklist instrumennya checklist , Interviu Dan Kuesioner instrumennya
pedoman wawancara, dan Rating scale (skala ratting) instrumennya skala ratting
dan ceklis. Kita juga mengetahui apa saja etika dan pelaksanaan asesmen.
B.Saran
Dari
pembahasan ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan
oleh penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
15
DAFTAR
PUSTAKA
Marlina.2009.Asesmen
Anak Berkebutuhan Khusus.Padang
16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar