PERKEMBANGAN ANAK
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PSIKIATRI
Dosen
pembimbing :
Rila Muspita, M.Pd
Rila Muspita, M.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK IV
NURIKA LESTARI (17003022)
MUTIARA APRIANA LUSMA (17003138)
AINUL MARDIYAH (17003047)
ANGGI ERLINA PUTRI (17003121)
TAZKIA HANUM (17003157)
WIDYA AGUSTI (00000000)
PENDIDIKAN
LUAR BIASA
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
Landasan pendekatan manusiawi yang kuat dalam
hal ini pada dasarnya tidak lain yaitu empati. Dimana empati yaitu upaya dan
kemampuan untuk mengerti, memahami, menghayati, dan menempatkan diri seseorang
pada tempat orang lain sesuai dengan identitas, perasaan, cara berpikir,
harapan, nilai dan perilaku seseorang. Berempati berarti tidak bersikap
menghakimi, baik dalam arti kata membenarkan atau menyalahkan. Dengan kata lain
berempati adalah menerima orang lain sebagaimana adanya, termasuk mengerti,
menerima, dan menghargai
nilai-nilai pribadi seseorang.
Menurut
model ini, prilaku abnormal timbul karena kondisi organis tak sehat
yang merusak fungsi sistem syaraf pusat di otak. Gangguan prilaku di
pandang sebagai suatu penyakit yang langsung menyerang otak atau keadaan tidak
ideal pada tubuh yang akhirnya juga berakibat mengganggu atau melumpuhkan kerja
otak. Contohnya adalah infeksi sipilis tahap lanjut yang menyerang otak atau
keracunan obat dan malnutrisi atau kekurangan gizi yang dapat mempengaruhi
secara negatif kerja otak. Untuk mengatasinya, sumber gangguan yang bersifat biologis atau fisik itu
perlu diatasi atau dihilangkan dengan obat-obatan.Pendekatan
ini juga disebut dengan pendekatan medis.
Pendekatan
kognitif
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Psikiatri (Ilmu Kedokteran Jiwa) merupakan salah
satu cabang spesialistik kedokteran yang mendalami aspek kejiwaan dalam
kehidupan sosial, berperan dalam peningkatan taraf kesehatan jiwa baik dalam
kondisi sakit (fisik maupun psikis) maupun dalam kondisi sehat. Di kalangan
masyarakat awam maupun
profesi kesehatan, ‘Psikiatri’
seringkali masih dianggap
sebagai bidang yang menangani gangguan jiwa berat saja.
Dalam menyembuhkan penyakit, seorang psikiater harus
melakukan pendekatan, artinya menelusuri secara rinci namun selektif terhadap
aspek biologi, psikis (mental dan
emosional), fisik, behavioristik,
kognitif, humanistik, eksistensial, interpersonal, dan sosial/lingkungannya.
Setiap aspek tersebut selanjutnya dipandang secara menyeluruh pengaruhnya
terhadap gejala atau gangguan yang dialami individu, itulah yang disebut
pendekatan psikiatri.
1
|
Disinilah
pentingnya peranan pendekatan
psikiatri. Itulah sebabnya psikiatri tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan fisik, dan sebaliknya pengobatan fisik pun tidak lepas dari psikiatri. Kedokteran jiwa
dan fisik sama-sama
dibutuhkan untuk mengembalikan kesehatan secara optimal. Jadi,
peran pendekatan psikiatri tidak hanya untuk individu yang mengalami gangguan
jiwa saja, tetapi pendekatan psikiatri juga harus diterapkan dalam berbagai
kondisi penyakit yang membutuhkan penanganan baik kesehatan fisik, psikis dan
sosial untuk melangsungkan kehidupan dengan lebih baik dan berkualitas.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk
membahas pendekatan-pendekatan psikiatri dengan segala permasalahannya.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
biologis ?
2.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
psikonalisis?
3.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
behavioristik ?
4.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
kognitif ?
5.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
humanistik ?
6.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
eksistensial ?
7.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
interpersonal ?
8.
Apa yang dimaksud dengan pendekatan
sosiokultural/ lingkungan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan permasalahan yang
dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagia berikut :
1.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
biologis
2.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
psikonalisis
3.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
behavioristik
4.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
kognitif
5.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
humanistik
6.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
eksistensial
7.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
interpersonal
8.
Untuk mengetahui maksud pendekatan
sosiokultural/ lingkungan
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian
Pendekatan Psikiatri
Pendekatan psikiatri artinya menelusuri
secara rinci namun selektif terhadap aspek biologi, psikis (mental dan emosional), fisik,
behavioristik, kognitif, humanistik,
eksistensial, interpersonal, dan sosial/lingkungannya. Setiap aspek tersebut
selanjutnya dipandang secara menyeluruh pengaruhnya terhadap gejala atau
gangguan yang dialami individu, itulah yang disebut pendekatan psikiatri. Jadi,
peran pendekatan psikiatri tidak hanya untuk individu yang mengalami gangguan
jiwa saja, tetapi pendekatan psikiatri juga harus diterapkan dalam berbagai
kondisi penyakit yang membutuhkan penanganan baik kesehatan fisik, psikis dan
sosial untuk melangsungkan kehidupan dengan lebih baik dan berkualitas.
2.1 Pendekatan Biologis
4
|
Menurut marlina (bahan ajar mata kuliah psikiatri 5:
2007) pendekatan dalam psikiatri yang memandang ganggguan mental sebagai
penyakit saraf pusat yang di sebabkan oleh patologi otak. Akar dari pandangan
biologis di tandai oleh tiga hal yaitu:
a. Patologi otak
sebagai factor penyebab
b. Penyebab
biokimiawi atas abnormalitas
c. Factor factor
genetic dalam abnormalitas
2.2 Pendekatan Psikoanalistik
Model ini diturunkan dari teori
psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Menurut Freund, aneka
situasi menekan yang mengancamakan menimbulkan kecemasan dalam diri seseorang. Kecemasan ini berfungsi sebagai peringatan bahaya sekaligus
merupakan kondisi tak menyenangkan yang perlu di atasi. Menyenangkan
yang perlu diatasi. Jika individu mampu mengatasi sumber tekanan,
kecemasan akan hilang. Sebaliknya jika gagal dan kecemasan terus
mengancam, mungkin dengan intensitas yang meningkat pula maka individu
akan menggunakan salah satu atau beberapa bentuk merkanisme pertahanan
diri.langkah ini secara suprfisial dapat membebaskan
individu dari kecemasannya, namun akibatnya dapat timbul kesenjangan antara
pengalaman individu dan realitas.
Model psikionalitik dalam mengkaji gangguan pasien
senantiasa menilik-jauh ke masa masa pekembangan pasien. Kajian itu ingin
melihat kalau kalu pasien pernah trauma atau frustasi yang di alami dalam
menjalani kehidupan, yaitu masa oral, masa anal, masa phallis, masa
laten,hingga masa genital. Lebih jauh lagi, mengkaji secara hipnotisbekas tauma
di alam ketidak sadaran si pasien. Untuk menolongnya, sumber gangguan berupa
frustasiberat yang di tekan kedalam ketidak sadaran itu harus di bongkar, di
angkat ke permukaan untuk selanjutnya di terima atau di akui dan di atasi,
lewat teknik psikoanalitik.
2.3 Pendekatan Behavioristik
Pada pendekatan
ini, penyakit
gangguan prilaku adalah proses
belajar yang salah. Bentuk kesalahan belajar itu ada dua kemungkinan
yaitu:
a.
Gagal mempelajari bentuk prilaku atau
kekacauan adaptif yang diperlukan dalam hidup. Kegagalan ini dapat
bersumber tidak adanya kesempatan untuk belajar.
Misalnya, seorang anak
laki laki di besarkan ibunya, sudah dewasa dia bersifat feminism, karena tidak pernah menemukan model untuk
mempelajari sifat sifat dan peran lelaki.
b.
Mempelajari
tingkah laku yang mal adaptif. Misalnya, seorang anak yang telah dewasa
cendrung agresif dan asocial karena di besarkan di tengah keluarga yang retak
dengan ayah pemabuk, senang memukuli istri dan anak anaknya.
Menurut model
behavioristik, tingkah laku mal adaptif yang terlajur terbentuk dapat
dihilangkan dengan cara yang bersangkutan ditolong belajar menghilangkannya
sekaligus mempelajari tingkah laku baru yang lebih menjamin kebahagiaan bagi
dirinya sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
2.4 Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini merupakan kelanjutan dari
pendekatan behaviorisme, dimana pendekatan kognitif berpendapat bahwa kognisi
adalah pikiran dan keyakinan yang membentuk perilaku kita maupun emosi yang
kita alami.
2.5 Pendekatan Humanistik
Menurut pendekatan humanistik, penyebab
gangguan prilaku adalah terhambat atau terdistorikannya perkembangan pribadi
dan kecendrunganwajar arah kesehatan fisik dan mental. Hambatan ini bersumber dari faktor:
a. Penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang berlebihan sehingga individu semakin kehilangan kontak dengan
realitas.
b. Kondisi sosial yang tidak
menguntungkan serta proses belajar yang tidak semestinya.
c. Stress yang berlebihan.
Menurut
pendekatan ini, tujuan psikotrapi adalah menolong individu meninggalkan
benteng-benteng atau topeng topeng pertahanan diri dan belajar mengakui
dan menerima pengalamanpengalaman sejati mereka, belajar mengembangkan
bentuk kompetensi yang diperlukan dan menemukan nilai-nilai
hidup.
2.6 Pendekatan Eksistensial
Menurut para eksistensial, manusia modern
terjebak dalam situasi hidup tidak menyenangkan yang merupakan buah pahit dari modernisasi yang berupa:
a. Melemahnya
nilai-nilai tradisional,
b. Krisis iman,
c. Hilangnya pengakuan atas diri individu sebagai pribadi
akibat berubahnya masyarakat agraris/ tradisional ke arah masyarakat biokratik
yang melayani
bersifat missal
d. Menghilangnya banyak hal yang
dapat menjadi sumber makna hidup, seperti, persahabatan, kesetiakawanan, gotong
royong, dan sebagainya.
Dengan kata lain, orang modern mengalami
alienasi atau keterasingan. Ia tidak lagi mengenal tuhan, tidak lagi mengenal
sesamanya, bahkan tidak belaka. Situasi ini membuat orang
merasa kosong hidupnya, merasa serba cemas, dan akhirnya terperosok
kedalam psikopatologi. Maka, menurut modelek sistensial, tujuan psikoterapi
adalah menolong orang menjernihkan nilai hidupnya dan
membuat hidup lebih bermakna. Sebagai makhluk yang di
yakini mampu membuat keputusan pilihan secara rasional dan bertanggung jawab, individu ditolong mmengembangkan gaya hidup yang lebih menjamin terciptanya hubungan yang konstruktif dengan sesamanya serta tercapai pemenuhan diri.
yakini mampu membuat keputusan pilihan secara rasional dan bertanggung jawab, individu ditolong mmengembangkan gaya hidup yang lebih menjamin terciptanya hubungan yang konstruktif dengan sesamanya serta tercapai pemenuhan diri.
2.7 Pendekatan Interpersonal
Menurut model ini, hubungan antar pribadi
yang tidak memuaskan salah
satu pihak merasa bahwa keuntungan yang di terimanya tidak
sepadan dengan pengorbanan yang telah di berikannya, maka ia akan merasa rugi
dan menderita. Kalau ia memiliki cukup kebebasan, mungkin ia akan memutuskan
hubungan tersebut. Sebaliknya, kalau ia tidak dapat keluar dari situasi
hubungan tidak adil yang menibulkan penderitaan itu, setelah melewati batas
kemampuan tertentu, mungkin ia akan ambruk terjerembab kedalam psikopatologis.
Menurut
model ini, tujuan psikoterapi adalah menolong orang keluar dari hubungan
yang bersifat patogenik atau menimbulkan masalah, dan mengembangkan hubungan
hubungan baru yang yang lebih manusiawi dan memuaskan.
2.8 Pendekatan Sosiokultural/Lingkungan
Sumber penyebab utama prilaku abnormal
adalah keadaan obyektif dimasyarakat yang bersifat merugikan, seperti kemiskinan,
diskriminasi, dan prasangka ras, ataupun kekejaman dan kekerasan. Maka
bentuk stressoratau situasi menekan di berbagai tempat dapat berbeda beda
bergantung kontekssosiokultural dimana individu hidup.
Misalnya, di daerah pedesaan yang
masyarakatnya bersifat homogen, sumber utama penyebab gangguan perilaku
kemungkinana besar adalah kemiskinan. Sebaliknya, di kota kota besar dengan
dengan masyarakat yang heterogen, penyebab penting timbulnya gangguan perilaku
dikalangan kelompok minoritas mungkin berupa diskriminasi. Selain itu, pola
gangguan perilaku di suatu masyarakat dapat berubah ubah sejalan dengan
perubahan peradapan. Sebagai contoh, pada masa ketika sigmun freud hidup,
gangguan perilaku yang banyak di temukan pada kaum wanita adalah sejenis
neorosis yang disebut hysteria. Pada zaman modern sekarang, gangguan yang
cukup ‘populer ‘ dimana mana, khususnya di kota kota besar adalah stress.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendekatan psikiatri artinya
menelusuri secara rinci namun selektif terhadap aspek biologi, psikis (mental dan emosional), fisik,
behavioristik, kognitif, humanistik,
eksistensial, interpersonal, dan sosial/lingkungannya. Setiap aspek tersebut
selanjutnya dipandang secara menyeluruh pengaruhnya terhadap gejala atau
gangguan yang dialami individu, itulah yang disebut pendekatan psikiatri.
Berikut beberapa macam pendekatan pskiatri, yaitu :
a.
Pendekatan biologis
Pendekatan yang memandang terjadinya gangguan pada
pusat sitem syaraf pusat (patologi otak).
b.
Pendekatan psikoanalitis
Pendekatan yang memandang terjadinya abnormalitas pada psikologis
seseorang.
c.
Pendekatan behavioristik
Pendekatan ini memandang terjadinya ke abnormalan pada
tingkah laku seseorang dan prilaku seseorang yang di sebabkan dengan pengajarannya
pada waktu masih kecil.
d.
11
|
Pendektan
memandang terjadinya mal adaptif bersebab karena kognitif seseorang.
e.
Pendekatan humanistic
Pendekatan ini memandang penyebab
gangguan prilaku adalah terhambat atau terdistorikannya perkembangan pribadi
dan kecendrunganwajar arah kesehatan fisik dan mental.
f.
Pendekatan eksistensial
Pendekatan ini menekankan pada realitas primer
kesadaran atau pengalaman dan keputusan keputusan individual yang dilakukan
secara sadar.
g.
Pendekatan interpersonal
Pendekatan ini menekankan pada peran relasi antar
pribadi dan membentuk perkembangan dan prilaku individual.
h.
Pendekatan sosiokultural
Pendekatan ini menekankan pada perubahan social dan
ketidak pastian yang terjadi di lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
marlina.2007.bahan ajar mata kuliah
psikiatri.unp: Padang
MFI baihaqi dkk.2007.psikiatri.
PT.refika aditama: Bandung
Maulany. 1994. Buku Saku Psikiatri. Jakarta : Kedokteran LGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar