ANATOMI, FISIOLOGI, NEUROLOGI, DAN GENETIKA
SISTEM SARAF TEPI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
v AINUL MARDIYAH (17003047)
v FENY HARQUNTANTO
(17003122)
v LIAN KOPI ANAN (17003130)
v MELA KARNIATI (17003015)
v MUTIARA APRIANA LUSMA (17003138)
v WILDA NIATI (17003077)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem
saraf manusia terbagi dua, yaitu susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.
Pada susunan saraf tepi terbagi lagi menjadi dua, yaitu saraf somatik (saraf
sadar) dan saraf otonom (saraf tak sadar). Saraf sadar ini terbagi menjadi dua,
yaitu saraf kranial dan spinal. Saraf tak sadar terbagi menjadi dua pula, yaitu
saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki fungsi masing-masing dalam sistem
saraf tepi pada manusia. Untuk lebih memahami pembagian-pembagian dari saraf
tepi dan mengetahui fungsi-fungsi dari pembagian tersebut, maka makalah ini
disusun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan pembaca tentang saraf tepi.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
hidayahnya kepada kita semua, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
saraf tepi.
Diharapkan
makalah ini dapat membantu pembaca dalam
mengenali tentang sistem saraf tepi secara lebih jelas. Akhir kata, ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah anatomi fisiologi
neurologi dan genetika , Prof. Dr Mega Iswari, M.Pd dan juga kepada tim yang
telah konsisten dalam menyelesikan makalah ini dan tentunya kepada semua pihak
yang turut membantu yang mana tentunya tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Padang,
8 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...............................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah..........................................................................
2
1.3 Tujuan
...........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Saraf Tepi....................................................................
3
2.2 Bagian-Bagian
Saraf Tepi............................................................. 4
2.3 Fungsi
Saraf Tepi Secara Umum.................................................. 17
2.4 Kelainan
Saraf Tepi......................................................................
17
2.5 Faktor
Penyebab Kelainan Pada Saraf Tepi.................................. 22
BAB III PENUTUP
3.1
kesimpulan....................................................................................
25
Daftar
Pustaka.....................................................................................
26
|
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian dari sistem saraf tepi
?
2.
Apakah bagian-bagian dari saraf tepi ?
3.
Apakah fungsi dari saraf pusat ?
4.
Apakah kelainan dari saraf pusat ?
5.
Apakah faktor penyebab kelainan pada saraf
pusat ?
1.3 TUJUAN MASALAH
1.
Untuk mengetahui pengertian sistem saraf
tepi
2.
Untuk mengetahui bagian-bagian saraf
tepi
3.
Untuk mengetahui fungsi saraf tepi
4.
Untuk mengetahui kelainan pada saraf
tepi
5.
Untuk mengetahui faktor penyebab
kelainan pada saraf tepi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SARAF TEPI
Sistem
saraf adalah salah satu sistem
organ pada manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan dan mengatur respon
tubuh terhadap rangsangan tersebut. Sistem saraf memungkinkan manusia untuk
mengenali dan mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi baik di dalam maupun
di luar tubuh dan membuat tubuh mampu menyesuaikan diri dengan perubahan itu.
|
B.
BAGIAN-BAGIAN
SARAF TEPI
a.
Sistem
Saraf Somatik
Terdiri
atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang (saraf spinal)
1.
Saraf
Kranial
Saraf kranial ranial berjumlah 12 pasang dan setiap pasangnya
diidentifikasi dengan penomoran Romawi. Pasangan saraf kranial terdiri
atas tiga karakteristik fungsi, meliputi tiga pasang bersifat sensorik
yakni saraf nomor I, II, dan VIII; lima pasang bersifat motorik yakni
saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII; dan empat pasang bersifat sensorik
dan motorik yakni saraf nomor V, VII, IX, dan X.
Pembagian
dan fungsi saraf kranial
Nomor
Saraf
|
Nama Saraf
|
Sifat Saraf
|
Asal Saraf
|
Fungsi
|
I
|
Olfaktori
|
Sensorik
|
Selaput Lendir Hidung
|
Penciuman
|
II
|
Optik
|
Sensorik
|
Retina
|
Penglihatan
|
III
|
Okulomotor
|
Motorik
|
Proprioreseptor Otot Bola Mata
|
Pergerakan Otot Mata Ke Kanan, Ke Kiri, Dan Kelopak
Mata
|
IV
|
Troklear
|
Motorik
|
Proprioreseptor
Otot Bola Mata
|
Pergerakan Bola Mata
|
V
|
Trigeminal
|
Sensorik-Motorik
|
Gigi Dan Kulit Kepala
|
Perasa (Sensorik) Dan Pergerak
Lidah (Motorik)
|
VI
|
Abdusen
|
Motorik
|
Proprioreseptor
Otot Bola Mata
|
Pergerakan Bola Mata
|
VII
|
Fasial
|
Sensorik-Motorik
|
Ujung Pengecap 2/3 Bagian
Depan Lidah
|
Pengecap (Sensorik) Dan
Pengatur Mimik Wajah (Motorik)
|
VIII
|
Vestibulo Koklear
|
Sensorik
|
Saluran Semi Sirkular,
Utrikulus, Sakulus (Keseimbangan), Koklea (Pendengaran)
|
Pendengaran
|
IX
|
Glosofariangeal
|
Sensorik-Motorik
|
Ujung Pengecap 1/3 Bagian
Belakang Lidah
|
Lapisan Faring Pengecap
(Sensorik) Dan Penggerak Faring (Motorik)
|
X
|
Vagus
|
Sensorik-Motorik
|
Reseptor Sejumlah Organ
Dalam Laring, Paru-Paru, Jantung, Aorta, Dan Lambung
|
Pengatur Suara (Sensorik)
Dan Perasa (Motorik)
|
XI
|
Asesori
|
Motorik
|
Proprioreseptor
Otot Leher, Pundak, Faring, Dan Laring
|
Pergerakan Leher Dan
Pundak, Pergerakan Faring Dan Laring
|
XII
|
Hipoglosal
|
Motorik
|
Proprioreseptor
Dalam Lidah
|
Pergerakan Otot Lidah
|
2.
Saraf
Spinal
Saraf spinal memiliki jumlah 31 pasang. Setiap
pasang saraf spinal yang keluar dari tulang belakang merupakan gabungan
dari neuron sensorik dan neuron motorik. Kedua neuron ini keluar dari
sisi tulang belakang melalui dua akar, yakni akar dorsal dan akar
ventral. Neuron sensorik membawa impuls dari reseptor menuju sumsum
tulang belakang melewati akar dorsal. Adapun neuron motorik meneruskan impuls
yang diproses dalam sumsum tulang belakang menuju efektor melewati akar
ventral.
Pembagian dan fungsi
saraf spinalis
No
|
Nama
Saraf
|
Fungsi
Saraf
|
1
|
Nervus hipoglossus
|
Nervus yang mempersarafi lidah dan sekitarnya.
|
2
|
Nervus occipitalis minor
|
Nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam
trungkusnya.
|
3
|
Nervus thoracicus
|
Nervus yang
mempersarafi otot serratus anterior
|
4
|
Nervus radialis
|
Nervus yang
mempersyarafi otot lengan bawah bagian posterior,mempersarafi otot triceps
brachii, otot anconeus, otot brachioradialis dan otot ekstensor lengan bawah
dan mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan lengan bawah.
Merupakan saraf terbesar dari plexus
|
5
|
Nervus thoracicus longus
|
Nervus yang mempersarafi otot subclavius, Nervus
thoracicus longus. berasal dari ramus C5, C6, dan C7, mempersarafi otot
serratus anterior.
|
6
|
Nervus
thoracodorsalis
|
Nervus yang
mempersarafi otot deltoideus dan otot trapezius, otot latissimus dorsi
|
7
|
Nervus axillaris
|
Nervus ini bersandar pada collum chirurgicum humeri
|
8
|
Nervus subciavius
|
Nervus subclavius
berasal dari ramus C5 dan C6, mempersarafi otot subclavius
|
9
|
Nervus supcapulari
|
Nervus ini bersal dari ramus C5, mempersarafi otot
rhomboideus major dan minor serta otot levator scapulae
|
10
|
Nervus supracaplaris
|
Berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot
supraspinatus dan infraspinatus
|
11
|
Nervus phrenicus
|
Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma.
|
12
|
Nervus intercostalis
|
|
13
|
Nervus intercostobrachialis
|
Mempersyarafi kelenjar getah bening.
|
14
|
Nervus cutaneus brachii medialis
|
Nervus ini mempersarafi kulit sisi medial lengan
atas.
|
15
|
Nervus cutaneus antebrachii
medialis
|
Mempersarafi kulit sisi medial lengan bawah.
|
16
|
Nervus ulnaris
|
Mempersarafi satu setengah otot fleksor lengan bawah
dan otot-otot kecil tangan, dan kulit tangan di sebelah medial.
|
17
|
Nervus medianus
|
Memberikan cabang C5,
C6, C7 untuk nervus medianus
|
18
|
Nervus musculocutaneus
|
Berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot
coracobrachialis, otot brachialis, dan otot biceps brachii. Selanjutnya
cabang ini akan menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.
|
19
|
Nervusdorsalis scapulae
|
Nervus dorsalis scapulae bersal dari ramus C5,
mempersarafi otot rhomboideus.
|
20
|
Nervus transverses colli
|
|
21
|
Nervus nuricularis
|
Nervus auricularis posterior berjalan berdekatan
menuju foramen, Letakanatomisnya: sebelah atas dengan lamina terminalis
|
22
|
NervusSubcostalis
|
Mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
|
23
|
Nervus Iliochypogastricus
|
Nervus iliohypogastricusberpusat pada medulla
spinalis.
|
24
|
Nervus Iliongnalis
|
Nervus yang mempersyarafi system genetal, atau
kelamin manusia.
|
25
|
NervusGenitofemularis
|
Nervus genitofemoralis berpusat pada medulla
spinalis L1-2, berjalan ke caudal, menembus m. Psoas major setinggi vertebra lumbalis
¾.
|
26
|
Nervus Cutaneus Femoris Lateralis
|
Mempersyarafi tungkai atas, bagian lateral tungkai
bawah, serta bagian lateral kaki.
|
27
|
Nervus Femoralis
|
Nervus yang mempersyarafi daerah paha dan otot paha.
|
28
|
NervusGluteus Superior
|
Nervus gluteus superior (L4, 5, dan paha, walaupun
sering dijumpai percabangan dengan letak yang lebih tinggi.
|
29
|
Nervus Ischiadicus
|
Nervus yang mempersyarafi pangkal paha
|
30
|
NervusCutaneus Femoris Inferior
|
Nervus yang mempersyarafi bagian (s2 dan s3) pada
bagian lengan bawah.
|
31
|
Nervus Pudendus
|
Letak nervus pudendus berdekatan dengan ujung spina
ischiadica. Nervus pudendus, Nervus pudendus menyarafi otot levator ani, dan
otot perineum(ke kiri / kanan ), sedangkan letak kepalanya dibuat sedikit
lebih rendah.
|
3.
Perbedaan Saraf Kranial Dan Saraf Spinal
a)
Saraf yang terhubung ke otak disebut saraf kranial,
sedangkan saraf yang berhubungan dengan saraf tulang belakang disebut saraf
spinal.
b)
Fungsi saraf kranial terutama terkait dengan kegiatan
yang berhubungan dengan kepala dan leher (kecuali saraf vagus), sedangkan
fungsi saraf spinal yang berhubungan dengan semua bagian tubuh, di bawah leher.
c)
Pada mamalia, ada 12 pasang saraf kranial sedangkan
saraf spinal ada 31 pasang.
31 Pasang
saraf spinalis
d)
Kabel Spinal diberi nama sesuai dengan lokasi mereka
di sumsum tulang belakang, sedangkan saraf kranial yang ditunjuk oleh nomor
seri dan nama.
e)
Sebagian besar saraf kranial adalah saraf dicampur
dengan pengecualian saraf penciuman, optik, dan vestibulocochlear, sedangkan
semua saraf tulang belakang adalah saraf campuran.
a.
Sistem
Saraf Otonom
Sistem saraf
otonom terdiri atas saraf-saraf motoris yang menuju otot jantung, otot polos
dan kelenjar. Sistem saraf ini tidak dipengaruhi kesadaran. Artinya, kerja
saraf ini diluar kehendak kita. Itulah sebabnya sistem saraf otonom disebut
juga sistem saraf tak sadar. Pada sistem saraf otonom terdapat saraf yang sifat
kerjanya berlawanan yaitu, saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik dan
parasimpatik ini ada yang bekerja pada waktu bersamaan, misalnya pada denyut
jantung.
1.
Saraf
simpatik
Saraf Simpatik merupakan saraf yang
berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah dada dan juga pinggang. Saraf
Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak
berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk
memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat
detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah. Sistem ini mengatur
fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Sistem saraf simpatik
disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25
pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.
Berikut ini Fungsi dari sistem saraf Simpatik secara lengkap
:
a)
Mempercepat denyut jantung
b)
Mempersempit diameter pembuluh darah
c)
Memperlambat proses pencernaan
d)
Memperkecil bronkus
e)
Menurunkan tekanan darah
f)
Memperlambat gerak peristaltis
g)
Memperlebar pupil
h)
Menghambat sekresi empedu
i)
Menurunkan sekresi ludah
j)
Meningkatkan sekresi adrenalin
2.
Saraf
parasimpatik
Saraf parasimpatik merupakan saraf
yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakum yang
merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. sistem saraf ini di sebut juga
dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah
otak dan daerah sakral. Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya memperlambat
kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang
berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat
sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki
fungsi yang berkebalikan dengan Fungsi sistem saraf Simpatik. contohnya pada
sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada
sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung. Fungsi lain saraf
simpatik :
a)
Menghambat denyut jantung
b)
Memperlebar diameter pembuluh darah
c)
Mempercepat proses pencernaan
d)
Memperlebar bronkus
e)
Menaikkan tekanan darah
f)
Mempercepat gerak peristaltis
g)
Mempersempit pupil
h)
Mempercepat sekresi empedu
i)
Menaikkan sekresi ludah
j)
Meninurunkan sekresi adrenalin.
3. Perbedaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Perbedaan anatar saraf simpatik dan
parasimatik terletak pada posisi ganglion, saraf simpatik mempunyai ganglion
yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri
dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan
beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik
juga terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan
gangion. Gangion saraf simpatik berada dekat dengan sumsum tulang beakang.
Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pasca
gangionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut
praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.
a.
Dilihat dari
ganglionnya :
- Simpatik : Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang.
- Parasimpatik : Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek. ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target.
b.
Dilihat dari
dari cara kerjanya :
- Simpatik merangsang kerja organ
- Parasimpatik menghambat kerja organ
4. Persamaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Peranan utama komponen
simpatik dan parasimpatik sistem saraf otonom pada divisi
motoris dalam mengatur fungsi tubuh bagian internal. Pada saraf
simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat
dan efektor, yang dinamakan ganglion.
C.
FUNGSI
SARAF TEPI SECARA UMUM
Saraf tepi berfungsi
sebagai penghubung antara saraf pusat (otak dan sumsum belakang) dengan
seluruh organ tubuh (organ dalam, mata, pendengaran, kelenjar keringat, kulit
dan otot - otot)
D.
KELAINAN
PADA SARAF TEPI
1.
Miastenia
Gravis (Myasthenia Gravis)-Membuat Kelemahan Otot
Myasthenia gravis adalah gangguan
autoimun yang merusak komunikasi antara syaraf dan otot, mengakibatkan
peristiwa kelemahan otot.
a. Myasthenia
gravis bisa diakibatkan dari kerusakan pada sistem kekebalan.
b. Orang
biasanya mengalami kelopak mata layu dan penglihatan ganda, dan otot biasanya
menjadi lelah dan lemah setelah olahraga.
c. Reaksi
terhadap obat yang diberikan lewat infus membantu dokter memastikan apakah
seseorang telah mengalami myasthenia gravis.
d. Elektromiografi,
tes darah, dan tes imaging diperlukan untuk memastikan diagnosa tersebut.
e. Beberapa
obat-obatan bisa meningkatkan kekuatan otot dengan cepat, dan lainnya bisa memperlambat
kemajuan pada gangguan tersebut.Mononeuropati (kerusakan saraf perifer)
2.
Mononeuropati
Mononeuropati adalah kerusakan pada
sebuah saraf perifer. Penyebab Cedera fisik merupakan penyebab yang paling
sering ditemukan pada mononeuropati. Cedera ini seringkali disebabkan oleh
tekanan terus menerus pada sebuah saraf yang berjalan di dekat permukaan tubuh
dan di sekitar tulang-tulang yang menonjol, seperti sikut, bahu, pergelangan
tangan atau lutut.Kerusakan saraf juga bisa terjadi karena:
a.
aktivitas berlebihan
b.
kecelakaan
c.
pemaparan dingin atau panas yang lama
d.
terapi penyinaran untuk kanker.
3.
Sindroma
Guillain-Barr (Polineuritis Asendens Akut)
Sindroma Guillain-Barre (Polineuritis
asendens akut) adalah sejenis polineuropati akut ayang menyebabkan kelemahan
otot yang semakin memburuk dan kadang menyebabkan kelumpuhan. Diduga
penyebabnya adalah reaksi autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh melawan
selubung sarafnya sendiri (mielin).
4.
Kelainan
Pleksus (Bisa Membuat Nyeri & Kelemahan Pada Lengan)
Cedera pada saraf-saraf di dalam pleksus
utama bisa menyebabkan kelainan pada lengan atau tungkai yang dipersarafi oleh
saraf tersebut.
Pleksus utama dalam tubuh manusia adalah:
Pleksus utama dalam tubuh manusia adalah:
-
Pleksus brakialis, terletak di dalam leher dan menyalurkan saraf ke lengan
-
Pleksus lumbosakralis, terletak di punggung bagian bawah dan menyalurkan saraf
ke panggul dan tungkai.
5. Sindroma Saluran
Torakikus (Membuat Nyeri Pada Tangan, Leher , Bahu, Lengan)
Sindroma Saluran Torakikus adalah
kelainan-kelainan yang belum sepenuhnya dimengerti, yang dimasukkan dalam satu
kelompok karena semuanya menyebabkan nyeri dan sensasi yang tidak biasa
(parestesi) pada tangan, leher, bahu atau lengan. Sindroma ini lebih sering
terjadi pada wanita dan biasanya timbul pada usia 35-55 tahun.
6.
Polineuropati
Polineuropati adalah kelainan fungsi
yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer di seluruh tubuh.
Penyebab :
a.
Infeksi bisa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan
oleh beberapa bakteri (misalnya pada difteri) atau karena reaksi autoimun (pada
sindroma Guillain-Barr?).
b.
Bahan racun bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati atau
mononeuropati (lebih jarang).
c.
Kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf
atau menekan saraf atau melepaskan bahan racun.
d.
Kekurangn gizi dan kelainan metabolik juga bisa menyebabkan polineuropati. Kekurangan
vitamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh.
e.
Penyakit yang bisa menyebabkan polineuropati kronik (menahun) adalah diabetes,
gagal ginjal dan kekurangan gizi (malnutrisi) yang berat.
Polineuropati kronik cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan).
Polineuropati kronik cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan).
7.
Neuropati Herediter
Neuropati Herediter adalah kelainan
sistem saraf yang secara genetik diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
8.
Atrofi Muskuler Spinalis
Atrofi Otot Spinalis adalah penyakit
keturunan dimana sel-sel saraf di medula spinalis dan batang otak mengalami
kemunduran (degenerasi) dan menyebabkan kelemahan dan penciutan otot yang
progresif.
E.
FAKTOR
PENYEBAB KELAINAN PADA SARAF TEPI
1. Diabetes
Melitus
Kencing
manis atau diabetes adalah kondisi yang paling sering menyebabkan kerusakan
syaraf tepi. Gejala karakteristik neuropati perifer sering terlihat pada orang
dengan diabetes dan kondisi ini lebih lanjut disebut sebagai neuropati
diabetes. Jika diabetes sudah lama diderita apalagi pada lansia, obesitas, dan
mereka yang sulit mengontrol kadar gula darahnya, maka risiko neuropati diabetes
akan meningkat.
2. Kekurangan
vitamin
Beberapa
vitamin berperan penting dalam menjaga kesehatan saraf. Kekurangan vitamin B12
dan folat serta vitamin B lainnya dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi.
3. Penyakit
autoimun
Rheumatoid
arthritis, penyakit lupus, dan sindrom Guillain-Barre yang merupakan penyakit
autoimun dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi autoimun.
4. Infeksi
Penyakit
infeksi tertentu seperti HIV / AIDS, penyakit Lyme, kusta, dan sifilis, dapat
merusak saraf dan menyebabkan kerusakan syaraf tepi.
5. Alkoholisme
Meskipun belum diketahui dengan pasti kenapa pada
pecandu alkohol bisa mengalami neuropati perifer. Namun diduga hal ini terkait
dengan kekurangan vitamin dan zat nutrisi tertentu pada alkoholisme.
6. Gangguan
genetik
Gangguan
genetik atau kondisi yang diturunkan dapat mempengaruhi saraf dan beberapa
berperan terhadap munculnya kasus neuropati. Contohnya Ataksia Friedreich dan
penyakit Charcot-Marie-Tooth.
7. Amiloidosis
Amiloidosis
adalah suatu kondisi di mana serat protein abnormal disimpan dalam jaringan dan
organ. Deposit protein ini dapat menyebabkan berbagai tingkat kerusakan organ
dan mungkin menjadi penyebab kerusakan syaraf tepi.
8. Uremia
Uremia atau
tingginya konsentrasi produk limbah (ureum) dalam darah karena gagal ginjal
dapat menyebabkan neuropati.
9. Toksin dan
racun yang merusak saraf
Contohnya
termasuk, senyawa emas, timah, arsen, merkuri, beberapa pelarut industri,
nitrous oxide, dan pestisida organofosfat.
10. Obat-obatan
obat-obatan
tertentu dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi. Contohnya termasuk obat
kanker seperti vincristine dan antibiotik seperti metronidazol dan isoniazid.
11. Trauma atau
cedera
trauma atau cedera saraf, termasuk tekanan
berkepanjangan pada saraf atau kelompok saraf, merupakan penyebab umum dari
neuropati. Aliran darah menurun (iskemia) pada saraf juga dapat menyebabkan
kerusakan jangka panjang.
12. Tumor
Tumor jinak
atau ganas pada saraf atau struktur terdekat dapat merusak saraf langsung dan menyebabkan neuropati.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Saraf tepi adalah sel-sel saraf yang terletak di luar
pusat saraf. Sistem saraf tepi adalah
bagian dari sistem saraf manusia yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem
saraf sadar) dan sistem saraf otonom (sistem saraf tak sadar). Sistem saraf
sadar berfungsi untuk mengontrol segala aktivitas yang kerjanya dikendalikan
oleh otak, dan sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol aktivitas yang
tidak dapat diatur oleh otak seperti denyut jantung, gerakan saluran
pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem saraf tak sadar adalah sistem
saraf di dalam tubuh yang bekerja tanpa sepengetahuan pemilik tubuh. Sistem
saraf tak sadar ini memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, khususnya
untuk menggerakkan usus, otot polos, pupil, pembuluh darah, dan lain lain. Sistem
saraf sadar (somatik) terbagi dua, yaitu saraf kranial dan spinal. Sistem saraf
tak sadar (otonom) terbagi dua pula, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Satyanegara.2010.Ilmu Bedah Saraf.Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Mikrajuddin,
Saktiyono, Lutfi.
http://cacatanipa.blogspot.co.id/2015/09/sistem-saraf-tepi.html