INDRA PENGLIHATAN
Disusun
Oleh:
kelompok 2
kelompok 2
Monica Rumapea (17003136)
Reza Silvi Chania (17003147)
Risky Hidayatullah (17003070)
Mardatillah (17003132)
Shintia Andrisani (17003072)
Yefermida (15003201)
Fairuz Luthfiyah (17003162)
Universitas Negri Padang
Pendidikan Luar biasa
PADANG
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat Dan hidayahnya
serta kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah dengan judul “Indra
Penglihatan” .
Dengan selesainya makalah ini kami harap dapat mempermudah ibu/bapak dosen dalam penyampaian
materi kami, serta membantu teman- teman
dalam proses pemahaman materi yang kami sajikan sebagai bahan pembelajaran yang
akan bermanfaat untuk menambah wawasan kita.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Padang,
02 September 2017
i
Daftar
Isi
Halaman depan
Kata Pengantar ..................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah
......................................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................................1
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisioligi Indra Penglihatan ................................................................2
2.2 Bagian Bagian Bola Mata ...............................................................................2
2.3 Saraf Mata dan Cara Kerjanya .......................................................................4
2.4 Proses Penglihatan
.........................................................................................5
2.5 Kelainan / Gangguan Pada Indra Penglihatan.................................................6
2.6 Cara pemeriksa ketajaman mata
....................................................................7
Bab III Penutup
3.1 Saran
............................................................................................................9
3.2 Kesimpulan
....................................................................................................9
Daftar Pustaka...................................................................................................................10
BAB
I
Pendahuluan
1.2
Latar belakang
Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat
khusus.sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang,
propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak membentuk alat khusus.
Mata adalah alat indra penglihat yang di dalam nya terdapat jaringan-jaringan
indera penglihatan tersebut berpotensi menimbul kan penyakit atau kelainan
dalam penglihatan.
Alat indera penglihat pada manusia adalah mata. Indera penglihat (mata) disebut
juga fotoreseptor karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata
memiliki sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu anatomi fisiologi indra penglihatan?
2. Jelaskan bagian-bagian bola mata?
3. Jelaskan saraf mata dan cara
kerjanya?
4. Bagaimana proses penglihatan?
5. Apa kelainan/gangguan pada indra
penglihatan?
6. Bagaimana cara pemeriksaan
ketajaman penglihatan?
1.3 Tujuan
Untuk
mengetahui anatomi fisiologi indra penglihatan, bagian-bagian bola mata, saraf
mata dan cara kerjanya, proses penglihatan, kelainan/gangguan pada indra
penglihatan dan cara pemeriksaan ketajaman mata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi
Fisioligi Indra Penglihatan
Indra
penglihatan pada manusia adalah mata. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Mata memiliki bagian - bagiannya yang di sebut juga
Anatomi, serta dari bagian tersebut
memiliki fungsi masing – masing yakni Fisiologi.
2.2 Bagian –
bagian Bola mata
1. Kornea
Disebut juga selaput bening mata, jika mengalami kekeruhan akan sangat
mengganggu penglihatan dan bisa diganti dengan jaringan kornea dari donor mata
(pencangkokan kornea). Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui
kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal
dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior
(bowmen, 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endotelium.
Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke sklera
disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada
mata dengan menempatkannya pada retina.
2. Sklera
Lapisan berwarna putih di bawah konjungtiva serta
merupakan bagian dengan konsistensi yang relatif lebih keras untuk membentuk
bola mata.
3. Camera
Oculi Anterior (COA)
Merupakan ruangan antara kornea dengan iris yang
membentuk rongga yang berisi cairan (humor aquous) yang memudahkan iris untuk
bergerak.
4. Camera
Oculi Posterior (COP)
Merupakan ruangan yang terdapat antara lensa dengan
iris berisi humor aquos.
5. Uvea
Terdiri dari
3 bagian yaitu iris, badan siliar dan koroid. Iris adalah lapisan yang dapat
bergerak untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Badan siliar
berfungsi menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata. Sedangkan koroid
merupakan lapisan yang banyak mangandung pembuluh darah untuk memberi nutrisi
pada bagian-bagian mata.
6. Pupil
Merupakan suatu "lubang" tempat cahaya masuk
ke dalam mata, dimana lebarnya diatur oleh gerakan iris.
7. Lensa
Kristalina
Sesuai dengan namanya, berfungsi untuk
memfokuskan cahaya yang masuk agar diperoleh penglihatan yang jelas. Jika
mengalami kekeruhan akan menyebabkan kaburnya penglihatan seperti pada penyakit
katarak.
8. Badan
Siliar (Corpus Ciliaris)
Terdapat di
belakang iris, merupakan tempat menempelnya zonula zonii. Berfungsi memproduksi
humor aquous.Berperan dalam proses akomodasi lensa.
9. Badan
Vitreus
Bagian
terbesar yang mengisi bola mata, disebut juga sebagai "badan kaca"
karena konsistensinya yang berupa gel dan bening dapat meneruskan cahaya yang
masuk sampai ke retina.
10. Retina
Merupakan
merupakan reseptor saraf yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor). Rangsang
cahaya akan diubah menjadi arus listrik untuk disalurkan melalui saraf optik
(saraf mata).
11. Koroid
Merupakan
lapisan antara retina dan sklera.Terdiri dari pembuluh darah yang memberi
nutrisi kepada mata. Koroid berhubungan dengan badan siliar dan bagian belakang
dengan nervus optikus.
2.3 Saraf
mata dan cara kerjanya
·
saraf
optikus (Nervus II), Saraf optikus merupakan kumpulan jutaan serat saraf
yang membawa pesan visual dari retina ke otak. Rangsangan berupa cahaya bisa di
interpretasikan di otak melalui saraf optikus. Berarti saraf optikus mengubah
cahaya menjadi stuktur kimia/listrik agar bisa dihantarkan ke sistem saraf
pusat (otak). Bagian mata
yang mengandung saraf
optikus adalah pada bagian retina. Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling
sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung
saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran
tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
·
saraf okulomotoris (Nervus III), saraf mata ini
bertanggung jawab terhadap pergerakan bola mata, membuka kelopak mata,
dan mengatur konstraksi pupil mata. Saraf
okulomotoris ini lebih banyak berperan untuk mendukung proses penglihatan yang
sempurna. Misalnya, jika jumlah cahaya yang masuk kemata, maka saraf optikus
akan menggerakkan iris untuk mengecilkan pupil. Kelainan pada saraf
okulomotoris ini, akan menyebabkan kelainan pada pergerakan bola mata seperti
mata juling dan lain-lain.
·
saraf
lakrimalis,
yang merangsang dalam pembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Kelenjar
Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke
dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di
ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga
kelembaban dan kesehatan mata,
juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain
itu, air mata
kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Kelenjar
lakrimalis juga akan mengeluarkan air mata jika seseorang dalam keadaan sedih
(menangis).
2.4 Proses
penglihatan
Proses
penglihatan oleh mata diibaratkan sebuah
kamera. Kamera membutuhkan lensa dan film untuk membentuk sebuah gambar. Mata
sebagai kamera mempunyai lensa (kornea, lensa kristalina dan` vitreus) untuk
memfokuskan cahaya dan film (retina). Jika ada kerusakan pada salah satu bagian
maka gambar yang terbentuk tidak sempurna.
Pada saat
melihat sebuah obyek, cahaya akan direfleksikan pada kornea. Kemudian cahaya
direfraksi dan difokuskan oleh kornea, lensa dan vitreus ke retina untuk
membentuk sebuah bayangan. Bayangan yang terbentuk adalah terbalik. Pada retina terjadi proses fotokimia
penglihatan yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Impuls yang
terbentuk ditransmisikan melalui nervus optikus ke otak. Otak akan
menerjemahkan impuls tersebut dan mempersepsikan obyek sebagai bayangan yang
tegak.
2.5
Kelainan/ gangguan pada indra penglihatan
Struktur
maupuan fungsi sistem pengindraan manusia dapat mengalami gangguan atau
kelainan. Kelainan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Macam-macam kelainan pada mata, antara lain:
1). Hipermotropia(rabun dekat)
Penyebab : lensa mata tidak dapat
mencembung atau bola mata terlalu pendek
sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina.
Teknologi : ditolong dengan lensa
cembung(konvergen/positif).
2). Miopia(rabun jauh)
Penyebab : lensa mata terlalu cembung atau
bola mata terlalu panjang
sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.
Teknologi : ditolong dengan lensa
cekung(divergen/negatif).
3). Presbiopia
Penyebab : elastisitas lensa mata berkurang
karena usia tua.
Teknologi : ditolong dengan lensa
rangkap(dua macam lensa).
4). Astigmatisme
Penyebab : permukaan lensa mata tidak sama
sehingga fokusnya tidak sama,
dan bayangan benda yang terbentuk tidak sama.
Teknologi : ditolong dengan lensa
silindris(silinder)
5). Katarak
Penyebab : lensa mata buram, tidak elastis
akibat pengapuran, sehingga daya
akomodasi berkurang.
Teknologi : operasi.
6). Glaukoma
Penyebab : adanya penambahan tekanan dalam
mata, karena cairan dalam
bilik anterior mata(aqueous humor) belum sempat
disalurkan
keluar sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan
tekanan pada saraf optik; lama-kelamaan
akan menyebabkan
hilangnya daya penglihatan.
Teknologi : obat-obatan, operasi dengan menggunakan
laser.
2.6 Cara
memeriksa ketajaman mata
Dengan
cara visus :
Visus adalah
ketajaman penglihatan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat
ketajaman penglihatan.
Cara memeriksa visus ada beberapa tahap:
1) Menggunakan 'chart' => yaitu membaca 'chart'
dari jarak yang ditentukan, biasanya 5 atau 6 meter. Digunakan jarak sepanjang
itu karena pada jarak tersebut mata normal akan relaksasi dan tidak
berakomodasi.
Kartu yang digunakan ada beberapa macam :
Kartu yang digunakan ada beberapa macam :
ΓΌ
Snellen
chart, kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang berbeda untuk pasien
yang bisa membaca.
Cara
memeriksa :
·
Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien
dengan posisi lebih tinggi atau
sejajar dengan mata pasien.
*Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma).
*Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma).
·
Pastikan cahaya harus cukup
·
Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri
harus ditutup dan pasien diminta membaca kartu
ΓΌ Tes Wuta
Warna
BAB
III
Penutup
3.1
Saran
Bagi para
pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan saran/kritik
serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya supaya makalah ini
menjadi makalah yang sempurna.
3.2
Kesimpulan
Sistem penglihatan adalah bagian dari sistem
indra yang menbuat organisme mampu melihat. Sitem penglihatan menafsirkan
informasi dari cahaya untuk mendirikan representasi dunia disekeliling tubuh.
Mata adalah alat utama sistem ini.
Mata adalah organ mata yang memiliki
reseptor peka cahaya yang disebut
fotoreseptor. Saraf indra penglihatan, saraf
optikus (urat saraf kranial kedua) , muncul dari sel-sel ganglion dalam
rebina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.
DAFTAR
PUSTAKA
Evelyn C Pearce. 1979. Anatomi dan
Fisiologi untuk Para Medis.Gramedia:Jakarta.
Sumekar
Ganda.2009.Anak Berkebutuhan Khusus.UNP
Press:Padang
Cambridge.1999.
Comunication Limited. ECG:Jakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53426
ii