PERENCANAAN
KARYA ILMIAH
OLEH
KELOMPOK 2 :
1. ALFAN
SIDIQ
2. FENI
3. MELA
KARNIATI
4. MONICA
RUMAPEA
5. NADIA
NOVIRA
6. RIKA
DAHLIA
7. TASKIA
HANUM
DOSEN PEMBIMBING
Hj. ZURMIYETTI S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam
semoga dilimpahkan atas Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan sekalian
umatnya yang selalu taat kepadaNya.
Atas berkat dan rahmat serta hidayah Allah
Swt, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tuntunan untuk terus memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam rangka menunjang profesionalisme mengingat ruang lingkup pendidikan
menjadi semakin maju dan penuh tantangan.
Kedudukan seorang guru dalam proses
interaksi edukatif harus mempunyai kemampuan untuk menerapkan strategi
pembelajaran melalui langkah perencanaan yang efektif untuk mencapai hakekat
tujuan pendidikan yang diharapkan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah
ini tentunya banyak kekurangan, karena itu dengan rendah diri mohon kepada para
pembaca menyampaikan saran-saran dan koreksi.
Demikian semoga karya tulis ilmiah ini
dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan kepada para pecinta ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan pada umumnya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kami haturkan kepada semua rekan yang turut membantu dalam penyelesaian tulisan
ini. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semuanya.
Amin.
Padang, Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I .. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Masalah………………………………………………………………. …1
2.
Pembatasan Masalah……………………………………………………………………
..1
3.
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………
2
BAB II.. LANDASAN TEORI
1.
Pemilihan Topik…………………………………………………………………………..
3
2.
Pembatasan Topik………………………………….……………………………………..
3
3.
Topik dan Judul………………………………………………………………………..….
4
4.
Syarat – Syarat Topik…………………………………………………………………...…4
5.
Outline…………………………………………………….……………………………….4
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan……………………………………………………………………………… 6
2.
Saran-saran……………………………………………………………………………….
6
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Karangan adalah suatu karya
tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi . Karangan dibedakan menjadi
3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan
ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah.
Karangan Ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu.Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri
khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan bagaimana
proses penulisan karangan ilmiah yang baik dan benar, di dalam makalah
ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan,
mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan
ilmiah yang baik dan benar.
B. Pembatasan
Masalah
Untuk membatasi masalah yang akan dibahas
dalam tulisan ini perlu dikemukakan batasan-batasan pengertian yang berhubungan
dengan judul sebagai berikut :
1.
Strategi adalah suatu rencana mengenai
kegiatan untuk mencapai tujuan. Guru membuat keputusan yang berkesan pada
pemilihan alternative-alternatif, namun tetap memperhatikan urutan keputusan
itu yang meliputi kerangka dasar dimana guru dan siswa harus bekerja sama.
2.
Perencanaan yang dimaksud di sini adalah
pekerjaan yang dilakukan guru untuk menganalisa tugas, merumuskan tujuan
belajar dan membuat langkah-langkah dalam lesson plan.
3.
Belajar adalah upaya untuk perubahan
pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang pada gilirannya akan ada
pengaruhnya dalam perubahan tingkah laku. Perubahan yang dimaksud selalu
berhubungan dengan peningkatan. Dengan demikian seseorang dikatakan belajar
kalau ada perubahan atau peningkatan kualitas tingkah lakunya.
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan
penulisan karya tulis ilmiah ini diantaranya :
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
pemilihan topik.
2.
Untuk mengetahui pembatasan topik.
3.
Untuk mengetahui pembatasan topik dan judul
4.
Untuk mengetahui syarat-syarat topik
5.
Untuk mengetahui outline
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pemilihan
topik
Kegiatan
yang mula-mula dilakukan jika akan Menulis suatu karangan ialah menentukan
topik. Hal ini bearti bahwa harus ditentukan apa yang harus dibahas dalam
tulisan. Sebelum
melaksanakan kegiatan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu menentukan
topik yang akan diteliti. Pemilihan topik hendaknya memenuhi hal-hal sebagai
berikut :
- Unik, artinya topik yang dipilih mengundang rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca untuk membacanya.
- Bernilai, artinya permasalahan yang diteliti memiliki arti penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pada akhirnya berguna bagi masyarakat.
- Kesatuan, artinya unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian mempunyai satu-kesatuan ide.
- Orisinal, artinya topik yang dipilih merupakan sebuah upaya untuk melakukan sebuah pembuktian baru atas peristiwa yang sama.
- Praktis, artinya data yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki peneliti.
Selain
itu, dalam proses pemilihan topik seorang sejarawan harus memperhatikan
kedekatan emosional dan kedekatan intelektual terhadap topik yang dipilih.
Kedekatan emosional berarti peneliti suka dan tertarik dengan topik yang
dipilihnya.
Hal
ini penting, sebab penelitian yang dilakukan dengan senang hati lebih besar
kemungkinannya menghasilkan penelitian yang bermutu dibandingkan penelitian
yang dilakukan setengah hati. Sementara itu, kedekatan intelektual berarti
peneliti menguasai topik yang dipilih.
B. Pembatasan topik
Setelah
kita berhasil memilih topik yang mememuhi persyaratan, langkah kedua ialah
membatasi topik.
Cara yang bisa dilakukan untuk membatasi
topik adalah
1.Diagram
jam
Contoh
:
2.Diagram
pohon
Contoh
:
Pembatasan
topik mencakup :
•
Menurut
tempat.
Indonesia tentu lebih sempit daripada dunia, Jawa lebih sempit daripada Indonesia, Jawa Timur lebih sempit daripada Jawa, Surabaya lebih sempit daripada Jawa Timur, dan seterusnya. Sehingga jika ingin mengulas tulisan lebih detail, maka topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Pulau Jawa" akan lebih spesifik dari pada topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan tempat, agar informasi yang diberikan bisa lebih rinci.
Indonesia tentu lebih sempit daripada dunia, Jawa lebih sempit daripada Indonesia, Jawa Timur lebih sempit daripada Jawa, Surabaya lebih sempit daripada Jawa Timur, dan seterusnya. Sehingga jika ingin mengulas tulisan lebih detail, maka topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Pulau Jawa" akan lebih spesifik dari pada topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan tempat, agar informasi yang diberikan bisa lebih rinci.
•
Menurut
waktu.
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu/periode/masa. Topik "Perkembangan Islam" bisa dipersempit menjadi "Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW". Topik "Sejarah Seni Lukis di Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Sejarah Seni Lukis pada zaman Kemerdekaan". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu, sehingga informasi yang diulas akan lebih jelas sesuai masanya.
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu/periode/masa. Topik "Perkembangan Islam" bisa dipersempit menjadi "Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW". Topik "Sejarah Seni Lukis di Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Sejarah Seni Lukis pada zaman Kemerdekaan". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu, sehingga informasi yang diulas akan lebih jelas sesuai masanya.
•
Menurut
hubungan kausal (sebab-akibat).
Topik "Perkembangan Facebook" dapat dikhususkan pembahasannya menjadi "Alasan Mengapa Facebook Cepat Berkembang". Begitu juga topik "Kejahatan di Indonesia" akan lebih spesifik lagi menjadi "Beberapa Hal yang Mendorong Timbulnya Kejahatan di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal, sehingga informasi akan lebih akurat jika disebutkan sebab dan akibatnya.
Topik "Perkembangan Facebook" dapat dikhususkan pembahasannya menjadi "Alasan Mengapa Facebook Cepat Berkembang". Begitu juga topik "Kejahatan di Indonesia" akan lebih spesifik lagi menjadi "Beberapa Hal yang Mendorong Timbulnya Kejahatan di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal, sehingga informasi akan lebih akurat jika disebutkan sebab dan akibatnya.
•
Menurut
pembagian bidang kehidupan manusia.
Topik "Pembangunan di Indonesia" dapat dikhususkan lagi menjadi "Pembangunan Ekonomi Semasa Orde Baru" atau menjadi "Pembangunan Sarana Pendidikan pada Masa Reformasi". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
Topik "Pembangunan di Indonesia" dapat dikhususkan lagi menjadi "Pembangunan Ekonomi Semasa Orde Baru" atau menjadi "Pembangunan Sarana Pendidikan pada Masa Reformasi". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
•
Menurut
aspek khusus-umum.
Topik "Pengaruh SOPA/PIPA Terhadap Pengguna Internet" dapat lebih dikhususkan menjadi "Pengaruh SOPA/PIPA Bagi Kalangan Blogger". Begitu juga topik "Dampak Kenaikan BBM terhadap masyarakat Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Dampak Kenaikan BBM bagi Pedagang Pasar Tradisional". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan aspek khusus-umum, sehingga informasi bisa lebih detail tentang obyeknya.
Topik "Pengaruh SOPA/PIPA Terhadap Pengguna Internet" dapat lebih dikhususkan menjadi "Pengaruh SOPA/PIPA Bagi Kalangan Blogger". Begitu juga topik "Dampak Kenaikan BBM terhadap masyarakat Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Dampak Kenaikan BBM bagi Pedagang Pasar Tradisional". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan aspek khusus-umum, sehingga informasi bisa lebih detail tentang obyeknya.
•
Menurut
obyek material dan obyek formal.
Obyek material adalah bahan yang akan dibahas, sementara obyek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk meninjau bahan tersebut. Jika ingin membuat topik "Perkembangan Internet di Indonesia" bisa lebih dikhususkan menjadi "Perkembangan Internet di Indonesia Ditinjau dari Segi Penggunanya". Perkembangan internet di Indonesia disebut obyek material, sedangkan ditinjau dari segi penggunanya disebut obyek formal. Sehingga sudut pandang penjelasan lebih difokuskan pada segi penggunanya, meliputi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jadi tidak perlu membahas segi yang lainnya, misalkan kecepatan internet dan sebagainya.
Obyek material adalah bahan yang akan dibahas, sementara obyek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk meninjau bahan tersebut. Jika ingin membuat topik "Perkembangan Internet di Indonesia" bisa lebih dikhususkan menjadi "Perkembangan Internet di Indonesia Ditinjau dari Segi Penggunanya". Perkembangan internet di Indonesia disebut obyek material, sedangkan ditinjau dari segi penggunanya disebut obyek formal. Sehingga sudut pandang penjelasan lebih difokuskan pada segi penggunanya, meliputi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jadi tidak perlu membahas segi yang lainnya, misalkan kecepatan internet dan sebagainya.
C.
Topik
dan judul
Topik
=> pokok pembicaraan dalam
keseluruhan karangan yang akan digarap.
Judul
=> nama, titel, atau semacam label untuk suatu
karangan
Dalam
karangan formal judul karangan harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan
judul tersebut harus dipikirkan secara bersungguh sungguh sesuai dengan
persyaratan :
·
Harus sesuai dengan topik
atau isi karangan beserta jangkauannya
·
Judul sebaiknya
dinyatakan dalam bentuk (frase)
·
Judul karangan
diusahakan sesingkat mungkin
·
Judul harus dinyatakan
secara jelas, artinya juduk itu tidak dinyatakan dalam kata kiasan, misalnya
judul “Menjelajahi Neraka Dunia”
D.
Syarat
– Syarat Topik
§ Topik
itu ada manfaatnya dan layak dibahas, topik itu akan memberikan sumbangan
kepada ilmu yang dimiliki, layak dibahas berarti topik itu memang memerlukan
pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni. “Perayaan Hari Pahlawan di
Desa Saya” bukanlah topik-topik yang layak dibahas.
§ Topik
itu cukup menarik terutama bagi penulis. Topik yang menarik bagi penulis akan
mengingatkan kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi pembaca akan mengundang
minat untuk membacanya.
§ Topik
itu dikenal baik, kita harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang topik
itu.
§ Bahan
yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai .
§ Topik
itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
E. Outline
1. Pengertian
outline
Menurut
bahasa adalah kerangka, regangan, garis
besar, atau guratan. Jadi Outline
merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
2. Contoh
Outline
Tema : Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah
1.
Pendahuluan
2.
Teks
Utama / Pembahasan
1.
Hakekat
perpustakaan sekolah
2.
Jenis-jenis
koleksi perpustakaan sekolah
3.
Pelayanan
perpustakaan
1.
Membaca
buku ditempat
2.
Meminjam
buku atau majalah
4.
Kartu
katalog
1.
Dasar
untuk membuat katalog
2.
Unsur-unsur
katalog
3.
Contoh-contoh
kartu katalog
4.
Penggunaan
kartu katalog
5.
Menginventarisasi
bahan pustaka
1.
Cara
menginventarisasikan
2.
Cara
pembuatan buku induk
3.
Dst
3.
Penutup
Yang perlu dipersiapkan sebelum
Menulis :
1.
Memilih
tema
Yaitu menentukan subjek atau pokok pembicaraan cara memilih tema :
o Tema hendaknya sesuai dengan profesi/spesialisasi
o Tema dipilih dari makalah aktual supaya selalu
menarik
o mempunyai ruang lingkup dan masalah yang terbatas
o pilih tema yang bahannya mudah didapat dan dikuasai
o tiap istilah yang dianggap penting dalam judul
tulisan diberi batasan dan penjelasan,supaya tidak timbul penafsiran yang
salah.
4.
Membuat outline/garis besar karangan/draf
o memperjelas maksud tulisan
o menentukan persoalan dan pembatasan
o menentukan bahan/buku bacaan yang diperlukan
o dapat merencanakan panjang halaman
o memperlihatkan pemecahan persoalan (kesimpulan)
o dapat menentukan mated yang diperlukan
BAB III
PENUTUP
1.kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan dalam
penulisan karya ilmiah kita harus memperhatikan pemilihan topik, pembatasan topik,
topik dan judul, syarat-syarat topikdan outline. Di dalam pemilihan topik
hendaknya topik yang diangkat itu menarik, bermanfaat dan dikenal banyak orang.
Namun, harus ada pembatasan topik agar topik tidak terlalu luas sehingga tidak
menyulitkan pembaca untuk memahaminya.
2.Saran
Dengan
penyajian makalah diatas semoga audien lebih memahami mengenai apa-apa saja
yang ada dalam perencanaan karya ilmiah. Sehingga tidak lagi kebingungan
terhadap materi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zulmiyetri.
2012. Penulisan Karya Ilmiah. Padang:
UNP Prees.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar